Minggu, 12 Januari 2020

WISUDA STTBANDUNG XIV TAHUN 2020 HARUS BISA MENJADI LOMPATAN GLOBAL

Wisuda bukan sekedar seremonial, tapi harus menjadi lompatan lebih jauh yang lebih global.
"Lulusan STTB tidak boleh hanya sekedar jago kandang dengan hasil-hasil karyanya, tapi kandangnya ya harus dunia ini" begitu kata Prof Ilham Habibie dalam wawancara dengan media ketika menjadi keynote speaker pada acara Wisuda XIV STTBandung pada tanggal 11 Januari 2020 di Hotel Harris Convention Hall kemarin.

Sumber dari Instagram STTB


Kalimat ini buat saya menjadi inspirasi yang bisa merangkum seluruh rangkaian acara panjang sejak pagi hingga siang hari itu. Bagaimana semangat mereka sangat terlihat di wajah-wajah segar yang tak sabar menanti di pintu masuk convention center ketika saya pun harus datang lebih pagi dari mereka supaya bisa meliput lengkap seremoninya.

Diawali pemandangan di depan hotel. Terlihat banyak keluarga ikut mengantar. Mereka sampai rela duduk atau berdiri sepanjang pintu lobby hotel hingga ruangan sebelum pintu masuk convention center yang menjadi tempat acara wisuda. Sepertinya bukan hanya ayah dan ibu. Ada juga keluarga besar yang ikut mengantar. Demi apa? Tentunya demi menunjukkan kebanggan pada satu sosok yang disebut sebagai wisudawan.

Pedagang bungapun ikut menyambut mereka. Tak hanya sekedar ikut meraup keuntungan berjualan, tapi esensinya juga tetap terasa kok. Keluarga seperti diingatkan untuk ikut menyampaikan ucapan selamat dan kebahagiaan itu dalam bentuk buket bunga.  Malah tidak hanya itu. Simbol kebanggan dan sayang kepada anak, kakak, adik, atau bahkan pasangannya, bisa juga dalam bentuk buket boneka atau permen. Ada-ada saja idenya. Tapi yang penting semua ikut bahagia, ya...

Pemandangan berjejalan berlanjut ketika saya baru saja keluar dari pintu lift. Orang tua dan wisudawan harus rela menunggu sebelum pintu masuk dibuka security karena tempatnya masih dalam persiapan. Beruntung saat itu saya bukan bagian dari mereka. Sebagai blogger, Alhamdulillah langsung dipersilakan masuk.

Hal ini menambah inspirasi untuk tidak hanya menyampaikan liputan acara ketika berlangsung di dalam gedung. Buat saya, justru suasana sebelumnya ini menjadi pengantar yang menguatkan acara itu sendiri. Tanpa antusiasme dari mereka, maka acara wisuda akan hambar. Berjejalan menjadi semacam hype acara wisuda ini. Jadi sama gejolaknya ketika kita akan menuju konser idola yang ditunggu-tunggu.

Ada ketidaksabaran ingin segera larut dalam seremoni megah yang selalu berhasil membuat air mata meleleh tanpa sadar. Setelah puluhan tahun berlalu, suasana wisuda sayapun turut hadir dalam hati.

Para wisudawan tentu bangga akhirnya bisa menyelesaikan pendidikan yang telah ditempuh. Orang tuapun lebih bangga karena akhirnya seperti di penghujung beban yang berat sebelum bisa melepas secara mandiri anak yang sudah dikandung dan dibesarkan dari kecil. Saatnya berbahagia karena sebentar lagi mereka bisa mewujudkan segala mimpi menjadi nyata.

Bukan hanya mimpi jadi sarjana. Tapi mimpi setelahnya. Mau jadi seperti apa kelak?  Bekerja, berkarir, atau memilih berwirausaha? Memilih bekerja di kota tempat tinggal atau justru merantau,  bahkan hingga ke luar negeri? Sungguh lebih terbuka semua peluang jika sudah menyelesaikan pendidikan formal. Meskipun tidak selalu jadi patokan.

Pada pidato pembukaan,  Ketua STTB Muchammad Naseer, S.Kom, M.T. sempat menyampaikan begitu banyak prestasi yang diraih mahasiswa selama di tahun 2019 ini.  Bahkan prestasi hingga di mancanegara. Ini patut menjadi kebanggaan anak negeri. Karena bisa membuktikan, bahwa sekolah ini mampu melahirkan kecerdasan-kecerdasan yang masih seringkali diperbandingkan dengan sekolah negeri. Padahal pada kenyataannya mereka pun mampu meraih prestasi yang tak kalah membanggakan negara Republik Indonesia di mata dunia. Semoga semakin bersaing secara global.

Hal ini dikuatkan oleh orasi ilmiah dari Dr. Ing. Ilham Akbar Habibie. Salah satunya adalah statement bahwa Education is Key. Ini menjadi penanda bahwa sebuah kecerdasan akan bisa semakin teraplikasikan jika ada wadahnya. Belajar memang tak terbatas waktu, tapi menuntut ilmu secara formal tetap akan ada masanya. Sehingga memanfaatkan kesempatan menjadi sangat penting.

Menjadi manusia yang adaptif, mampu mengikuti setiap perkembangan teknologi. Terutama teknologi 4.0 yang akan semakin mempermudah langkah untuk lebih maju. Segala bidang akan dipermudah karena terkait dengan sistem informasi yang terintegrasi. Salah satunya melalui studi secara formal. Apapun bidangnya, dibekali dengan ilmu yang mumpuni akan semakin optimal dalam aplikasi di dunia nyata.

Sumber : Pasukan Blogger Joeragan Artikel

Yang mana aplikasinya tidak hanya cukup di lingkungan akademik. Tapi harus mampu juga berguna secara global alias mendunia.

Sejalan dengan hal tersebut, itu pula yang disampaikan dalam Kesan dan Pesan dari salah satu mahasiswa terbaik TI, Dheyu Laksmi Wulandari, S.T.. Kuncinya adalah ASK. A untuk attitude. S untuk Skill. K untuk knowledge. Menjadi sukses harus diawali dengan sikap yang baik dan bersahaja. Mau menerima setiap masukan positif untuk menjadi lebih baik. Lanjut dengan semangat untuk selalu mau mengasah kemampuan dan keterampilan agar semakin lama lebih menguasai hingga dapat dipercaya. Sambil tak ketinggalan, yang tak kalah penting adalah melengkapinya dengan ilmu pengetahuan sehingga tidak salah arah.
Sumber : Pasukan Blogger Joeragan Artikel

Sebagai penutup, tak lupa saya ucapkan selamat atas wisuda 209 orang lulusan STTB yang ke XIV di tahun 2020 ini. Di mana 113 orang dari mereka adalah berasal dari jurusan Teknik Industri, 70 orang jurusan Teknik Informatika, dan yang paling baru 26 orang lulusan dari jurusan Desain Komunikasi Visual. Semoga jumlah lulusan ini tidak hanya menjadi angka yang makin banyak di tahun berikutnya. Suatu saat nanti semua lulusan STTBandung ini mampu menunjukkan karir gemilang  Menjadi pemimpin kebanggaan orang tua, kebanggaan kampus, dan kebanggaan seluruh negeri di masa depan.