Senin, 21 Agustus 2017

Profesi di Pengkolan (2)

Adalah namanya Pak Uus Rupen Cikal. Tadi dia anter aku ambil berkas di Polwiltabes sekalian aku anter dia ambil barang pesanan logistik di Toko Ibu Bety. Tapi kali ini aku bukan mau cerita pak Uus ataupun bu Bety... Hehe

Jadi, ceritanya pas perjalanan pulang kita melewati jalan-jalan tikus supaya bisa menghindari macet dan panas terik di Soekarno Hatta (bypass) yang lenglang dan penuh debu. Alhamdulillah punya Go-Uus yang hafal dengan pilihan jalan tembus. Terbebaslah kita dari keruwetan bypass (nuhun nya 😉).

Nah, pas lewat di suatu jalan kecil menembus sawah di kanan kiri, mentoklah kita di pengkolan harus berhenti dulu sebentar karena di depan bakal berpapasan dengan motor "pengangkut sampah". Kelihatan dari jauh si supir kasih kode supaya kita yang maju duluan dan minggirlah dia mepet ke tanah. "Pengemudi yang fair" begitu pikirku karena dia "tahu diri" dengan bawaannya di belakang.

Begitu kita mendekat, baru kelihatan bahwa ternyata supir motor itu seorang wanita. "Wow!" cuma ungkapan itu yang pas untuk mengekspresikan kekaguman aku padanya. Luar biasa hebat. Pilihan profesi yang sangat tidak lazim.

Pertama, dia harus memiliki kemampuan menyetir motor yang benar-benar mumpuni. Karena di belakangnya ada tumpukan beban berat yang harus dibawa-bawa. Keluar masuk jalan besar maupun kecil. Sangat tidak mudah.

Kedua, yang dia bawa-bawa adalah sampah rumah tangga yang baunya tahu sendirilah ya. Sementara sebagai wanita biasanya penampilan adalah nomor satu. Meskipun yang di rumah pun cuma dasteran dan gak dandan. Tapi notabene pastinya pengen tetap menjaga supaya tampilan tetap bersih walau tak harus berparfum juga.

Makanya, sekali lagi aku bukan cuma acungkan dua jempol kalau bisa (mungkin tadi pinjem punya pak Uus sekalian 😂) tapi juga rasa kagum dan penghormatan buat "attitude" nya yang tetap terjaga. Tampilan dan bau yang menempel di badan tak membuat "wonder woman driver" berperilaku asal-asalan.

"Bravo. Kamu luar biasa sist... " 😘😘😘

Semoga Allah selalu lindungi dan berkahi pekerjaanmu. Semoga keluargamu tak lupa menghargai dan bangga pada pilihanmu. Semoga orang-orang di sekitarmu menghormati dan meneladani sikapmu...

Note : sayangnya aku gak sempet ambil foto, jadi tidak ada dokumentasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar