Senin, 06 Desember 2021

Wisuda XVI Program Sarjana STT Bandung Tahun 2021 Secara Hybrid

Wisuda kali ini adalah tahun ke-3 bagi saya mengikuti perhelatan agung yang diselenggarakan oleh STT Bandung. Namun, ada yang berbeda karena diselenggarakan secara hybrid. Masa pandemik Covid-19 yang berlangsung sejak awal tahun 2020 memang masih belum usai secara tuntas, sehingga kegiatan wisuda pun mengalami adaptasi, agar tetap terselenggara secara kondusif. Meskipun demikian, penyelenggaraan wisuda hybrid ini tidak mengurangi kehidmatan acara yang sangat penting bagi mahasiswa dan mahasiswi. Sebab, pada momen ini mereka akan dilepas dari kampus menuju masyarakat. Wisuda berlangsung pada hari Minggu lalu, tanggal 5 Desember 2021, yang bertempat di Hotel Intercontinental Dago Resort Bandung.
Para wisudawan, orang tua, dosen, civitas akademika, pembina yayasan, dan undangan hadir di tempat yang telah disiapkan di salah satu Convention Hall di sana. Namun, sebagian wisudawan dan orang tua hadir secara daring melalui Zoom Meeting. Mereka saling terkoneksi di layar besar di dalam gedung dengan layar monitor device masing-masing. Kegiatan secara hybrid itu sendiri tentunya bukan hal baru. Selama satu tahun terakhir masa pandemik, mahasiswa sudah terbiasa dengan kegiatan kuliah daring. Namun, ketika kegiatan ini diikuti banyak pihak, tentu saja menjadi sesuatu yang istimewa. Terutama para orang tua yang hadir dari rumah. Sebagian dari mereka mungkin saja tidak terbiasa mengikuti video live, sehingga tampak beberapa orang yang kikuk. Walaupun demikian, secara kesuluruhan semua wisudawan dan orang tua tentu saja sangat antusias mengikuti seluruh rangkaian acara yang telah disiapkan panitia dengan sangat rapi.
Semua hadirin dipastikan harus menyiapkan diri secara protokol kesehatan, menggunakan masker dan sarung tangan yang telah disiapkan. Kemudian pembawa acara menyampaikan bahwa seluruh senat civitas akademika akan memasuki ruangan wisuda. Seperti biasa, prosesi ini tidak pernah gagal untuk membuat suasana menjadi syahdu dan haru. Para pembawa bendera merah-putih dan lambang civitas akademika mendahului rombongan dengan menggunakan pakaian adat Sunda. Diikuti oleh jajaran Senat Sekolah Tinggi Teknologi Bandung. Iringan lagu “Gaudeamus Igitur” yang dinyanyikan paduan suara pun membahana ke seluruh ruangan, dan gaungnya tetap sampai kepada seluruh hadirin meskipun hanya melalui layar.
Setelah semua Senat menduduki tempat di depan panggung, kemudian dilanjutkan dengan persembahan Tarian Selamat Datang. Tarian ini dibawakan oleh 8 mahasiswi cantik yang mengenakan pakaian adat berwarna merah, sesuai dengan tema keseluruhan acara. Adapun, jika dimaknai tarian ini bertujuan sebagai bentuk dari ucapan dan doa agar semua selamat dan sejahtera. Sebelum pidato pembukaan, dilakukan “ketuk palu” sebagai tanda dibukanya “Wisuda XVI Program Sarjana Sekolah Tinggi Teknologi Bandung” secara resmi oleh Ketua Senat. Dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Mengheningkan Cipta, dan Mars STT Bandung.
Pidato dan Sambutan Adalah Muchammad Naseer, S. Kom. M.T. sebagai Ketua Sekolah Tinggi Teknologi Bandung, mengawali dengan pidato pembukaan. Seperti biasa, beliau selalu berhasil membuat hadirin terkagum dengan pencapaian-pencapaian baik dari para Dosen maupun mahasiswanya. Beliau menyampaikan bahwa perkembangan STT Bandung semakin hari semakin mendapat sambutan yang antusias, baik dari instansi maupun calon mahasiswa. Bagaimana tidak, STT Bandung sanggup menyediakan penyelenggaraan pendidikan yang menjamin keberlangsungan kemajuan dan perkembangan setiap mahasiswanya menjadi sumber daya manusia yang berkualitas.
Yang pertama, adanya kerja sama nasional dan internasional dengan lembaga-lembaga yang memberikan kesempatan mahasiswa untuk magang atau bekerja di luar negeri. Seperti LITHAN Academy Singapore, bekerja sama untuk membantu mahasiswa magang di Singapura. JPY International, yang membantu mahasiswa untuk dapat magang di Jepang. Bahkan, BP2MI menyediakan kuota sebanyak 3000 orang alumni untuk dapat bekerja di luar negeri, dengan mekanisme pekerja migran yang sangat aman. Sehingga, para orang tua tidak perlu khawatir meskipun anaknya bekerja jauh di luar negeri. Berdasarkan hasil sebaran lulusan STT Bandung, maka dapat disimpulkan bahwa Masa Tunggu Alumni adalah 45 hari. Artinya, setelah lulus wisuda sarjana di STT Bandung, maka rata-rata hanya butuh 45 hari saja bagi mereka untuk akhirnya memilih wirausaha, bekerja, atau melanjutkan studi (pasca sarjana).
Ada pula yang dinamakan Indonesia Career Center Network. Di sini mahasiswa bisa mempelajari sebuah keahlian dan mendapatkan sertifikat bertaraf internasional. Selain itu tersedia sarana berbagi pengetahuan dengan mahasiswa dari Perguruan Tinggi lainnya, seperti ITB, IPB, dan lain-lain. Pada tahun 2017 melaksanakan Forum Human Capital Indonesia, yang bekerja sama dengan 108 BUMN memberikan kesempatan mahasiswa untuk magang dan mendapatkan sertifikat. Bahkan, harapannya mereka dapat melanjutkan dan mengikuti proses rekrutmen di sana. Hal ini semua dilakukan untuk mengembangkan baik hard competency maupun soft competency, agar dapat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas dan professional.
Selanjutnya, Pak Muchammad Naseer juga menyampaikan tentang prestasi-prestasi yang diraih. Baik oleh para dosen maupun mahasiswa. Hal ini bukan saja menjadi suatu kebanggan, tetapi juga dapat menjadi referensi terbaik bagi calon mahasiswa yang ingin mendapatkan kampus dengan tingkat partisipasi tinggi di kampus merdeka. Semakin berprestasi, semakin banyak pilihan untuk menyelesaikan pendidikan dengan caranya masing-masing. Apalagi, ditunjang dengan banyaknya program beasiswa dari berbagai pihak, semakin mempermudah peluang untuk belajar bagi kalangan tidak mampu sekalipun. Boleh dikatakan tak ada alasan untuk tak sekolah dan berprestasi bagi setiap mahasiswa.
Untuk itu, dengan segala persiapan yang dilakukan, demi kemajuan bersama, Pak Naseer pun memintakan doa agar pada tahun 2022 Sekolah Tinggi dapat berubah menjadi Universitas. Luar biasa. Siapa yang tak makin betah dan bangga menjadi bagian dari kampus ini. Apalagi dengan pengembangan gedung yang juga telah disiapkan. Selanjutnya sambutan dari Pembina Yayasan LPPI Bandung, Prof. Dr. I Made Bandem, M.A. Yang menarik dari beliau adalah apresiasinya tentang tari pembukaan. Di mana tarian ini adalah salah satu kebudayaan aseli Bandung, berupa tari Jaipong. Kata beliau, “Teknologi dan budaya tak dapat dipisahkan. Teknologi tidak lagi hanya menjadi sarana menyebarkan, memelihara, melindungi, dan memanfaatkan kebudayaan. Tetapi teknologi juga sudah menjadi bagian dari kebudayaan itu sendiri.”
Beliau juga menyampaikan bahwa tahun 2021 harus menjadi tahun kebangkitan dan masa awal pemulihan dari Covid-19. Bagaimana kita semua, terutama mahasiswa STT Bandung, bisa survive dan tetap menyelesaikan studi hingga wisuda hari ini. Tentunya dengan bantuan teknologi, pembelajaran tetap berlangsung secara daring. “Technology does save the world”, tegas beliau. Ditutup dengan ungkapan dari buku Arjuna Wiwaha, yang maknanya “Mari mengolah diri melalui kreativitas demi kebaikan dunia.” Dilanjutkan dengan Sambutan Lidikti Wilayah IV. Kemudian pengumuman mahasiswa dan mahasiswi berprestasi. Baru pada acara yang ditunggu, yaitu pemindahan tali toga wisudawan oleh Ketua Senat.
Selamat buat para wisudawan. #WisudaXVI #ErickThohir #STTBandung #2022GoesToUniversity #KampusMerdeka #CampusofFutureLeader ⁣ #CampusofTechnology⁣ #CampusofCreativity ⁣ #CampusofDesign⁣ #CampusofInnovation

Tidak ada komentar:

Posting Komentar